Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Bilangan Oksidasi
Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kamu harus dapat menentukan bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kamu sudah memahami cara menentukan bilangan oksidasi, kamu dapat menyetarakan reaksi redoks dengan mudah. Langkah-langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi adalah seperti berikut.
Contoh
Langkah 1: Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn, yaitu dari +7 menjadi +2 dan Cl yaitu dari -1 menjadi 0.
Langkah 2: Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Atom Mn sudah setara.Atom Cl belum setara, di ruas kanan terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat satu atom Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kiri diberi koefisien 2.
Langkah 3: Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
Perubahan bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2 = 5
Perubahan bilangan oksidasi Cl dari -2 (= 2 × (-1)) menjadi 0 = 2
Langkah 4: Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai. Untuk menyetarakan reaksi, maka koefisien Mn dikalikan 2 sedangkan koefisien Cl dikalikan 5.
Langkah 5: Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH¯ (dalam suasana basa). Total muatan di sebelah kiri adalah (-2) + (-10) = -12 Total muatan di sebelah kanan adalah (+4) + 0 = +4 Oleh karena dalam suasana asam, agar muatan seimbang maka tambahkan 16 ion H+ di sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.
Langkah 6: Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O. Jumlah atom H di sebelah kiri = 16 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H, sehingga di sebelah kanan ditambahkan 8 molekul H2O.
Contoh
Langkah 1: Tentukan unsur yang mengalami perubahan oksidasi
Langkah 2: Tentukan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari unsur yang mengalami oksidasi dan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari unsur yang mengalami reduksi
Langkah 3: Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Zat yang tereduksi dikalikan 3, sedangkan zat yang teroksidasi dikalikan 8.
Langkah 4: Setarakan muatan. Dalam suasana basa menyetarakan muatan pada ruas kiri dan ruas kanan dengan penambahan ion OH-. Muatan di ruas kiri adalah -3, sedangkan muatan di ruas kanan adalah -8. Sehingga pada ruas kiri ditambahkan 5 OH-.
Langkah 5: Setarakan unsur lainnya dalam urutan KAHO
Untuk menyetarakan atom H dilakukan penambahan H2O di ruas kanan sesuai kekurangan atom H, yaitu 2
Atom O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah setara
Referensi
Sukmanawati, W. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partana, C. F. & Wiyarsi, A. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
- Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
- Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
- Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH– (dalam suasana basa).
- Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.
Contoh
Langkah 1: Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn, yaitu dari +7 menjadi +2 dan Cl yaitu dari -1 menjadi 0.
Langkah 2: Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Atom Mn sudah setara.Atom Cl belum setara, di ruas kanan terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat satu atom Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kiri diberi koefisien 2.
Langkah 3: Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
Perubahan bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2 = 5
Perubahan bilangan oksidasi Cl dari -2 (= 2 × (-1)) menjadi 0 = 2
Langkah 4: Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai. Untuk menyetarakan reaksi, maka koefisien Mn dikalikan 2 sedangkan koefisien Cl dikalikan 5.
Langkah 5: Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH¯ (dalam suasana basa). Total muatan di sebelah kiri adalah (-2) + (-10) = -12 Total muatan di sebelah kanan adalah (+4) + 0 = +4 Oleh karena dalam suasana asam, agar muatan seimbang maka tambahkan 16 ion H+ di sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.
Langkah 6: Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O. Jumlah atom H di sebelah kiri = 16 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H, sehingga di sebelah kanan ditambahkan 8 molekul H2O.
Untuk lebih memahami persamaan reaksi redoks metode bilangan oksidasi, bisa juga menggunakan cara berikut ini
- Menentukan bilangan oksidasi pada setiap unsur dalam persamaan reaksi.
- Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
- Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi unsur yang mengalami reduksi (oksidator) dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi unsur yang mengalami oksidasi (reduktor).
- Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan meletakkan koefisien yang sesuai.
- Menyetarakan unsur-unsur lainnya mulai dari kation, anion, hidrogen, dan oksigen (KAHO singkatan dari kation, anion, hidrogen, dan oksigen).
Contoh
Langkah 1: Tentukan unsur yang mengalami perubahan oksidasi
Langkah 2: Tentukan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari unsur yang mengalami oksidasi dan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari unsur yang mengalami reduksi
Langkah 3: Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Zat yang tereduksi dikalikan 3, sedangkan zat yang teroksidasi dikalikan 8.
Langkah 4: Setarakan muatan. Dalam suasana basa menyetarakan muatan pada ruas kiri dan ruas kanan dengan penambahan ion OH-. Muatan di ruas kiri adalah -3, sedangkan muatan di ruas kanan adalah -8. Sehingga pada ruas kiri ditambahkan 5 OH-.
Langkah 5: Setarakan unsur lainnya dalam urutan KAHO
Untuk menyetarakan atom H dilakukan penambahan H2O di ruas kanan sesuai kekurangan atom H, yaitu 2
Atom O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah setara
Referensi
Sukmanawati, W. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partana, C. F. & Wiyarsi, A. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Materi Terkai
- Konsep Dasar Reaksi Redoks
- Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Bilangan Oksidasi
- Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Setengah Reaksi atau Ion Elektron
- Mekanisme Kerja pada Sel Volta dan Notasi Sel Volta
- Potensial Elektrode Standar dan Cara Mengukur Potensialnya
- Cara Menghitung Potensial Sel Standar
- Beberapa Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari (Sel kering, Perak Oksida, Merkurium Oksida, Aki, dan Sel Bahan Bakar)
- Proses Terjadinya Korosi dan Cara Melindungi Besi dari Korosi
Posting Komentar untuk "Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Bilangan Oksidasi"