Jenis koloid berdasarkan ukuran molekulnya
Berdasarkan ukuran molekulnya, koloid dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Koloid Multimolekuler
Koloid ini adalah suatu sol dengan partikel fasa terdispersi berupa agregat atom bernomor atom besar ataupun agregat molekul kecil yang berukuran < 1 nm (1 nm= 10-9 m). Dalam koloid ini, partikel-partikel terikat satu sama lain melalui gaya van der waals. Contoh, sol emas, platina dan belerang.
2. Koloid Makromolekuler
Pada koloid ini, molekul-molekul tunggal memiliki ukuran yang besar dalam dimensi koloid. Fasa terdispersi yang terdapat dalam makromolekul pada umumnya adalah polimer dengan berat molekul yang tinggi. Beberapa contoh koloid alami jenis ini adalah protein, enzim, gelatin, dan selulosa. Adapun makromolekul buatan adalah polietena, polistirena, nilon, dan lain sebagainya. Dispersi makromolekul sangat stabil dan kadang-kadang menyerupai larutan.
3. Koloid Asosiasi atau Misel
Ada beberapa zat yang berlaku sebagai elektrolit biasa pada konsentrasi rendah dan berlaku sebagai koloid pada konsentrasi tinggi, karena pada konsentrasi tinggi partikel-partikel membentuk agregat yang disebut misel. Misel hanya terbentuk ketika konsentrasi partikel yang mengalami asosiasi (agregasi) diatas ambang batas misel (
critical miselle concentration, CMC). Ketika dilarutkan, koloid-koloid ini akan larut lagi menjadi elektrolit. Koloid ini memiliki bagian liofilik dan liofobik. Contoh misel yang umum dijumpai ialah sabun dan detergen.
Posting Komentar untuk "Jenis koloid berdasarkan ukuran molekulnya (Koloid Multimolekuler, Koloid Makromolekuler, Koloid Asosiasi atau Misel)"