Gardnerella vaginalis Penyebab Infeksi Pada Daerah Kewanitaan Perempuan
Gardner dan Dukes menemukan adanya spesies baru yang disebut dengan Gardnerella vaginalis. bakteri sangat erat hubungannya dengan bakterial vaginosis. Organisme ini mula-mula dikenal sebagai H. vaginalis kemudian diubah menjadi genus Gardnerella atas dasar penyelidikan mengenai fenetopik dan asam dioksi-ribonukleat.
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Order : Bifidobacteriales
Family : Bifidobacteriaceae
Genus : Gardnerella
Species : Gardnerella vaginalis
Salah satu dari spesies Haemophilus, tumbuh, berukuran kecil dengan diameter 1-1,5 m, sirkuler, koloni abu-abu, di bawah mikroskop terlihat gram negatif, namun sebenarnya memiliki dinding sel gram positif, dengan sel clue, yaitu sel epitel yang menyelimuti bakteri, tidak membentuk spora, bakteri non-motil, Tidak mempunyai kapsul. Gardnerella
vaginalis secara seksual ditransminasi oleh coccobacillus. koloni abu-abu pada
agar coklat. Gardnerella vaginalis merupakan organisme yang jelas secara serologi dan diisolasi dari saluran genitourinari wanita normal. Tes katalase, oksidase, reduksi nitrat, indole, dan urease semuanya negatif
Kuman ini bersifat fakultatif, dengan produksi akhir utama pada fermentasi berupa asam asetat, banyak galur yang juga menghasilkan asam laktat dan asam format. Ditemukan juga galur anaerob obligat. Dan untuk pertumbuhannya dibutuhkan tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, biotin, purin, dan pirimidin.7
Berbagai literatur dalam 30 tahun terakhir membuktikan bahwa Gardnerella vaginalis berhubungan dengan bacterial vaginalis. Bagaimanapun dengan media kultur yang lebih sensitive Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dalam konsentrasi yang tinggi pada wanita tanpa tanda-tanda infeksi vagina. Saat ini dipercaya bahwa Gardnerella vaginalis berinteraksi dengan bakteri anaerob dan hominis menyebabkan bakterial vaginosis.
Gardnerella vaginalis sendiri juga merupakan bakteri anaerob batang gram-variable yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat basa.
Gardnerella vaginalis merupakan bakteri anaerob batang gran-variable yang hingga saat ini dipercaya sebagai penyebab utama vagonosis bakterialis. Penyebab vagonosis bakterialis bukan organisme tunggal. Gardnerella akan melakukan simbiosis dengan Mycoplasma homonis dan dengan berbagai bakteri anaerob lainnya seperti Bacterioides sp.
Gardnerella melakukan simbiosis dengan berbagai bakteri anaerob, sehingga menyebabkan vaginitis, diantaranya termasuk dari golongan Mobilincus, Bacteriodes, Fusobacterium, Veilonella, dan golongan Eubacterium, misalnya Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealyticum dan Streptococcus viridans
Bacterial vaginal memiliki gejalanya yaitu keputihan tidak banyak, berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan hingga hijau, mengandung banyak sel darah putih (leukosit), kental dan lengket serta berbau amis. Biasanya akan tercium jelas setelah melakukan hubungan seksual. Berdasarkan laporan kesehatan, vaginosis bakterial umumnya ada pada perempuan yang aktif secara seksual. Organ reproduksi wanita yang terinfeksi biasanya adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga rahim. pH sekret vaginal tersebut adalah 4,5 (pH normal < 4,5).
Gejala infeksi bakteri adalah bau amis dengan keputihan yang homogen (putih). Jika cairan itu keluar dari vagina, timbul rasa gatal. Jika gatal itu digaruk bisa terjadi infeksi sekunder yang memperparah keadaan selain keputihan itu sendiri. Adapun salah satu kuman penyebabnya adalah Gardnerella vaginalis yang menyebabkan peradangan vagina tidak spesifik, biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina membentuk bentuk khas clue cell. Itu menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin yang berbau amis, berwarna keabu-abuan.
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Order : Bifidobacteriales
Family : Bifidobacteriaceae
Genus : Gardnerella
Species : Gardnerella vaginalis
Gardnerella vaginalis |
Salah satu dari spesies Haemophilus, tumbuh, berukuran kecil dengan diameter 1-1,5 m, sirkuler, koloni abu-abu, di bawah mikroskop terlihat gram negatif, namun sebenarnya memiliki dinding sel gram positif, dengan sel clue, yaitu sel epitel yang menyelimuti bakteri, tidak membentuk spora, bakteri non-motil, Tidak mempunyai kapsul. Gardnerella
vaginalis secara seksual ditransminasi oleh coccobacillus. koloni abu-abu pada
agar coklat. Gardnerella vaginalis merupakan organisme yang jelas secara serologi dan diisolasi dari saluran genitourinari wanita normal. Tes katalase, oksidase, reduksi nitrat, indole, dan urease semuanya negatif
Kuman ini bersifat fakultatif, dengan produksi akhir utama pada fermentasi berupa asam asetat, banyak galur yang juga menghasilkan asam laktat dan asam format. Ditemukan juga galur anaerob obligat. Dan untuk pertumbuhannya dibutuhkan tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, biotin, purin, dan pirimidin.7
Berbagai literatur dalam 30 tahun terakhir membuktikan bahwa Gardnerella vaginalis berhubungan dengan bacterial vaginalis. Bagaimanapun dengan media kultur yang lebih sensitive Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dalam konsentrasi yang tinggi pada wanita tanpa tanda-tanda infeksi vagina. Saat ini dipercaya bahwa Gardnerella vaginalis berinteraksi dengan bakteri anaerob dan hominis menyebabkan bakterial vaginosis.
Gardnerella vaginalis sendiri juga merupakan bakteri anaerob batang gram-variable yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat basa.
Gardnerella vaginalis merupakan bakteri anaerob batang gran-variable yang hingga saat ini dipercaya sebagai penyebab utama vagonosis bakterialis. Penyebab vagonosis bakterialis bukan organisme tunggal. Gardnerella akan melakukan simbiosis dengan Mycoplasma homonis dan dengan berbagai bakteri anaerob lainnya seperti Bacterioides sp.
Gardnerella melakukan simbiosis dengan berbagai bakteri anaerob, sehingga menyebabkan vaginitis, diantaranya termasuk dari golongan Mobilincus, Bacteriodes, Fusobacterium, Veilonella, dan golongan Eubacterium, misalnya Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealyticum dan Streptococcus viridans
Bacterial vaginal memiliki gejalanya yaitu keputihan tidak banyak, berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan hingga hijau, mengandung banyak sel darah putih (leukosit), kental dan lengket serta berbau amis. Biasanya akan tercium jelas setelah melakukan hubungan seksual. Berdasarkan laporan kesehatan, vaginosis bakterial umumnya ada pada perempuan yang aktif secara seksual. Organ reproduksi wanita yang terinfeksi biasanya adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga rahim. pH sekret vaginal tersebut adalah 4,5 (pH normal < 4,5).
Gejala infeksi bakteri adalah bau amis dengan keputihan yang homogen (putih). Jika cairan itu keluar dari vagina, timbul rasa gatal. Jika gatal itu digaruk bisa terjadi infeksi sekunder yang memperparah keadaan selain keputihan itu sendiri. Adapun salah satu kuman penyebabnya adalah Gardnerella vaginalis yang menyebabkan peradangan vagina tidak spesifik, biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina membentuk bentuk khas clue cell. Itu menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin yang berbau amis, berwarna keabu-abuan.
Posting Komentar untuk " Gardnerella vaginalis Penyebab Infeksi Pada Daerah Kewanitaan Perempuan"