Fasilitas dan Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah
Semarang patut berbangga dengan sejuta destinasi wisata menarik yang dimilikinya. Tak hanya wisata alam, maupun wisata sejarah. Tempat wisata religi pun, Semarang punya. Salah satu destinasi wisata religi di Semarang yang paling terkenal ialah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid yang berdiri di tanah banda wakaf seluas 10 hektar milik Masjid Besar Kauman Semarang ini cukup digandrungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Wisatawan lokal pun tidak hanya wisatawan dari sekitar Kota Semarang saja, namun juga wisatawan dari luar Kota Semarang. Wisata religi Semarang ini memiliki luas utama 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Dengan kawasan masjid seluas itu, Masjid Agung Jawa Tengah ini mampu menampung hingga tidak kurang dari 15.000 jamaah. Selain MAJT tidak jauh dari MAsjid Agung JAwa Tengah juga bisa mengunjungi wisata kota lama Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki 6 buah payung hidrolik yang mengadopsi desain masjid Nabawi di Madinah. Payung yang dibuka secara berkala ini mampu menampung hingga 10.000 jamaah di halaman masjid. Arsitektur Roma nampak jelas di desain interior masjid juga di desain halaman muka masjid yang mengadopsi arsitektur Collosseum di Roma.
Masjid kebanggaan warga Kota Semarang ini diresmikan pada tahun 2006 oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia pada masa itu. Proses peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan sebuah prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton. Prasasti yang terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi ini diletakkan di depan Masjid Agung Jawa Tengah.
Selain bangunan utama yang megah nan indah, Masjid Agung Jawa Tengah juga didukung dengan beberapa bangunan serbaguna. Bangunan-bangunan tersebut di antaranya adalah auditorium yang ada di sayap kanan bangunan masjid. Auditorium ini mampu menampung hingga kurang lebih 2.000 jiwa. Gedung ini biasa digunakan untuk pameran, pernikahan, dan sebagainya. Di bagian sayap kiri masjid, terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum.
Keunikan lain dari Masjid Agung Jawa Tengah adalah Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) yang berdiri setinggi 99 km. Menara ini dapat terlihat dengan radius 5 km dari pojok barat daya masjid. Untuk pertama kalinya Menara Al Husna ini digunakan untuk melihat hilal pada penentuan tanggal 1 Syawal tahun 1438 H. Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki koleksi Al-Qur’an raksasa yang dipertunjukkan bagi para pengunjung. Al-Qur’an ini ditulis tangan oleh seorang penulis kaligrafi asal Universitas Sains dan Ilmu Al-Quran Wonosobo, bernama H. Hayatuddin.
Selain auditorium dan perpustakaan juga perkantoran, di area Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat berbagai fasilitas lain seperti penginapan, ruang akad nikah, pemandu wisata, museum kebudayaan Islam, café muslim, kios-kios cenderamata, dll. Terdapat juga sarana hiburan seperti airmancur dan kereta kelinci untuk anak-anak yang dapat mengantarkan pengunjung mengelilinngi kompleks Masjid Agung Jawa Tengah.
Untuk memasuki kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, pengunjung tidak dipungut biaya. Namun jika pengunjung ingin memasuki area tertentu seperti Al Husna Tower, pengunjung dikenai tarif Rp 3.000 per orang untuk jam kunjungan antara pukul 08.00-17.30 WIB. Apabila pengunjung datang pukul 17.30-21.00 WIB. tarif kunjungan meningkat menjadi Rp 4.000 per orang. Bagi pengunjung yang ingin menggunakan teropong yang terdapat di Al Husna Tower, akan dikenai tambahan biaya sebesar Rp 500,- per menit.
Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah |
Desain Arsitek Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid dengan arsitektur perpaduan Jawa, Arab, dan Roma rancangan Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta ini selain digunakan sebagai tempat ibadah, juga dijadikan salah satu objek wisata religi Semarang. Unsur arsitektur Jawa tergambar jelas di bagian bawah pilar-pilar masjid yang menggambarkan berbagai jenis batik dari Pulau Jawa. Segi arsitektur Arab sendiri terlihat di berbagai sudut bangunan masjid. Beragam kaligrafi tergambar dengan begitu indah di setiap dinding-dinding masjid. Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki 25 pilar yang menggambarkan kedua puluh lima nabi umat muslim.Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki 6 buah payung hidrolik yang mengadopsi desain masjid Nabawi di Madinah. Payung yang dibuka secara berkala ini mampu menampung hingga 10.000 jamaah di halaman masjid. Arsitektur Roma nampak jelas di desain interior masjid juga di desain halaman muka masjid yang mengadopsi arsitektur Collosseum di Roma.
Masjid kebanggaan warga Kota Semarang ini diresmikan pada tahun 2006 oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia pada masa itu. Proses peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan sebuah prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton. Prasasti yang terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi ini diletakkan di depan Masjid Agung Jawa Tengah.
Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah
Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Untuk mencapai Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi melalui Jalan Raya Soekarno-Hatta, atau pun melalui Jalan Jolotundo II yang berhulu di Jalan Kartini. Lokasi ini cukup strategis karena berdekatan dengan Pasar Johar Baru dan Stasiun Radio Pop FM. Sejak bulan Juni tahun 2017, Masjid Agung Jawa Tengah pun telah menggandeng TVKU membentuk stasiun MAJT-TV.Selain bangunan utama yang megah nan indah, Masjid Agung Jawa Tengah juga didukung dengan beberapa bangunan serbaguna. Bangunan-bangunan tersebut di antaranya adalah auditorium yang ada di sayap kanan bangunan masjid. Auditorium ini mampu menampung hingga kurang lebih 2.000 jiwa. Gedung ini biasa digunakan untuk pameran, pernikahan, dan sebagainya. Di bagian sayap kiri masjid, terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum.
Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah |
Selain auditorium dan perpustakaan juga perkantoran, di area Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat berbagai fasilitas lain seperti penginapan, ruang akad nikah, pemandu wisata, museum kebudayaan Islam, café muslim, kios-kios cenderamata, dll. Terdapat juga sarana hiburan seperti airmancur dan kereta kelinci untuk anak-anak yang dapat mengantarkan pengunjung mengelilinngi kompleks Masjid Agung Jawa Tengah.
Untuk memasuki kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, pengunjung tidak dipungut biaya. Namun jika pengunjung ingin memasuki area tertentu seperti Al Husna Tower, pengunjung dikenai tarif Rp 3.000 per orang untuk jam kunjungan antara pukul 08.00-17.30 WIB. Apabila pengunjung datang pukul 17.30-21.00 WIB. tarif kunjungan meningkat menjadi Rp 4.000 per orang. Bagi pengunjung yang ingin menggunakan teropong yang terdapat di Al Husna Tower, akan dikenai tambahan biaya sebesar Rp 500,- per menit.
Posting Komentar untuk "Fasilitas dan Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah"